REVIEW FILM: MISSION MANGAL (2019)

REVIEW FILM: MISSION MANGAL (2019)

Fakta : Hanya dengan modal 4 Milyar Rupee, atau setara dengan 889 Milyar Rupiah, India berhasil meluncurkan satelitnya ke orbit planet Mars pada tanggal 24 September 2014. Mission Of Mangalayam (MoM) ini dikomandani oleh Rakesh Dhawan, Ilmuwan ISRO (Badan Antariksa India).

---------

Benar, hanya dengan 889 Milyar Rupiah, India berhasil menjelajah Planet Mars melalui satelitnya. Sementara negara kita 😔, Pemerintah Daerah Ibu Kota negara ini masih menyisir anggaran sebesar itu, yang tak jelas penggunaan dan manfaatnya untuk apa. Miris, kan?

India melalui film-filmnya kembali mampu membuka mata dunia, bahwa keterbatasan dan kekurangan dana, bisa menjadi kekuatan besar untuk mengukir prestasi tingkat dunia. Bagusnya lagi, kisah nyata itu mampu ditampilkan secara menarik dan enak ditonton oleh seluruh kalangan.

Karena berdasarkan kisah nyata, film berjudul Mission Mangal ini  akan terkesan klise, apalagi bagi penonton yang arogansi seleranya dirasa lebih tinggi dari penonton lainnya. Apalagi bagi penonton yang suka mengharapkan twist atau ketegangan berlipat-lipat, Mission Mangal tidak cocok untuk mereka. Karena memang Mission Mangal dibuat bukan untuk itu.

Mission Mangal adalah kisah nyata yang sengaja dibuat sedemikian rupa dalam bentuk film, dengan unsur hiburan dan pembelajaran melalui pesan moral yang ingin disampaikan. Jika demikian tujuannya, maka Mission Mangal menurut saya telah berhasil mencapai tujuan itu.

Penonton tak perlu menebak ending filmnya, karena fakta kisahnya tak terbantahkan. Cukup sediakan cemilan lalu duduk manis dan saksikan guliran kisahnya. Maka anda akan larut dalam kisahnya. Sesekali anda akan tersenyum, sebel, tegang, dan ikut merinding menyaksikan endingnya.

Tak sempurna memang, ada beberapa plot hole yang bisa ditemui di sana-sini. Namun sebagai sebuah hiburan, saya cukup terhibur.

-----


SINOPSIS FILM: MISSION MANGAL (2019)

Setelah peluncuran GSLV-F06 gagal pada tanggal 25 Desember 2010, karena kesalahan kecil dari Direktur Proyek yaitu Tara Shinde (Vidya Balan), Rakesh Dhawan (Akshay Kumar), pimpinan proyek ini mengambil tanggung jawab atas kesalahan ini. Akibatnya, ia dipindahkan ke proyek Mangalyaan sebagai hukuman. Misi GSLV berikutnya diberikan kepada Rupert Desai, seorang ilmuwan NASA yang berasal dari India.

Proyek Mangalyaan atau MoM (Mars Orbiter Mission) dianggap sebagai misi mustahil oleh rekan-rekan kerjanya karena untuk mencapai Mars , proyek ini hanya mendapatkan anggaran yang sangat minim.

Di rumah, Tara terjebak di antara karir dan keluarganya. Suatu hari sambil menggoreng 'Puris', Tara mendapat ide baru untuk meluncurkan MoM menggunakan PSLV. Lalu dia mendekati Rakesh dengan ide yang meyakinkan itu.

Duo Rakesh dan Tara mencoba untuk mendapatkan anggota tim lainnya, namun ISRO melalui Rupert hanya memberikan anggota tim yang tidak berpengalaman.

Eka Gandhi (Sonaksi Sinha), adalah pakar kontrol propulsi, seorang gadis yang membenci sebagian besar hal di India, dan berusaha mencari kesempatan untuk pergi ke NASA .

Di sisi lain, ada perancang otonomi pesawat ruang angkasa Neha Siddiqui (Kirti Kulhari), yang berusaha bangkit akibat kegagalan rumah tangganya dan sedang berjuang dari penolakan lingkungan karena isu SARA.

Juga, ada ahli navigasi Krittika Agarwal (Tapsee Panu), yang adalah seorang istri yang berbakti kepada suaminya, Rishi Agarwal, seirang tentara yang terluka parah saat bertugas.

Varsha Pillai ( Nithya Menen), perancang satelit dan ahli payload, berusaha sabar dari ejekan ibu mertuanya di rumah karena tidak mampu mengandung anak.

Parmeshwar Joshi (Sharman Joshi) pakar payload, masih percaya pada ramalan pendeta India.

Terakhir, ada Ananth Iyenger, insinyur struktur tim yang sudah tua dan menjelang pensiun.

Tara dan Rakesh menyadari bahwa para ilmuwan junior yang mengerjakan proyek ini memiliki semangat kerja dan motivasi yang rendah untuk mewujudkan misi ini, yang menyebabkan kerja tim melambat. Tara menyadari bahwa untuk memenuhi anggaran dan jadwal mereka, dia harus membuat anggota tim mengubah sikap mereka, dan memotivasi mereka untuk menjadikan impian mereka menjadi kenyataan.

REVIEW FILM: MISSION MANGAL

Kisah perjuangan para tokoh Mission Mangal dari nol hingga berhasil dengan segala lika-liku inilah yang coba disampaikan oleh Jagan Shakti, Sutradara sekaligus penulis cerita, dalam 127 menit durasinya.

Beberapa konflik yang coba dihadirkan melalui tokoh-tokohnya, tak lebih hanya sebagai tempelan agar durasinya lebih panjang. Kehadiran multi bintang di film ini terasa kurang dimanfaatkan secara optimal.

Selain Vidya Balan, Sonakshi Sinha cukup membuat saya terpikat dengan aktingnya di film ini. Sona bukan tokoh sentral, akan tetapi kehadirannya cukup memikat dengan dialognya yang singkat.

Tapsee Panu dan artis lainnya hadir sebagai pemanis yang gagal memikat. Akshay Kumar, seperti biasanya, tampil prima. Tapi sayangnya kurang memikat akibat kurangnya ekplorasi.

Namun demikian, saya suka beberapa dialognya yang cukup memorable. Terutama dialog singkat Sona pada mantan pacarnya, " Oh, jadi hanya senilai itu tarifmu untuk satu malam?"  Auto🤣🤣🤣🤣 . Dialog yang bisa sangat panjang apabila dijabarkan.

Pada akhirnya Mission Mangal berhasil menjadi sebuah tontonan yang cukup aman untuk dinikmati bersama seluruh keluarga. Tak hanya memaparkan fakta, Mission Mangal berhasil menjadi film drama keluarga yang cukup manis berkat kehadiran si manis Vidya Balan.

Ada sebuah kejutan dari Sanjay Kapoor untuk pecinta bollywood 90an di film ini. Saksikan!


Apa pendapatmu tentang REVIEW FILM: MISSION MANGAL (2019)? Yuk, beritahu kami di kolom komentar.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca semua. Dapatkan artikel review dan sinopsis film India, atau gosip selebriti terbaru, dan semua hal tentang film India ada disini. Kalian juga bisa menonton film India Terbaru Subtitle Bahasa Indonesia disini.



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url