Review Film: The Big Bull (2021) Dibintangi Oleh Abhishek Bachchan

Resiko terbesar dari dua buah film yang didasarkan pada kisah yang sama adalah perbandingan diantara keduanya. Apalagi jika film yang dirilis lebih dulu mendapat sambutan baik dari segi kritik maupun awam. Tentu tidak adil jika membandingkan film berdurasi 10 jam dengan film berdurasi 2 jam, meskipun keduanya memiliki plot yang sama. Saya tidak akan membandingkannya dengan Scam 1992, film yang saya sukai dan ingin saya tonton lagi nanti jika senggang. 

The Big Bull bercerita tentang Hemant Shah, seorang pria kelas menengah yang bercita-cita menghasilkan banyak uang dan siap melakukan apa saja demi keinginannya itu. Apalagi Priya, kekasih Hemant bilang bahwa ayahnya tak merestui hubungannya dengan lelaki miskin. Tekad Hemant makin kuat.

Jalan untuk mewujudkan cita-citanya terbuka lebar ketika Hemant mengetahui cara bermain saham di bursa saham India yang baru beberapa tahun dibuka. Tidak serta merta mempertaruhkan uangnya seperti Viren adiknya, Hemant mempelajari prospek perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Dengan modal dari gadai perhiasan ibunya, Hemant memulai investasi pertamanya.

Selama 152 menit, penonton akan menyaksikan naik-turunnya perjalanan hidup seorang Hemant. Bagaimana dia memanfaatkan celah hukum, mempengaruhi jutaan orang di bursa saham, para bankir, pengusaha, politisi, bahkan Perdana Menteri India, hingga dia dikenal sebagai The Big Bull -Banteng Besar!

Abhishek Bachchan luar biasa dalam perannya sebagai Hemant Shah. Pria ambisius yang selalu ingin lari cepat. Bagi saya, ini adalah salah satu penampilan terbaik Abhishek selain Guru (2007), dan Breath : Into The Shadow (2020).  

Sohum Shah sebagai Viren Shah, adik Hemant, juga cukup menonjol dan berkesan. Saya suka adegan Viren saat diinterogasi CBI. Tanpa dialog, tapi tegang sekaligus lucu. Dia dengan polosnya menulis angka di secarik kertas. 😆😆😆. 

Terakhir menonton film yang dibintangi Ileana D'Cruz di film Rustom (2016). Dan saya cukup terkejut dengan penampilannya di The Big Bull. Aktingnya banyak mengalami peningkatan. Kalaupun ada yang kurang 'sreg', itu adalah saat adegan masa kini, harusnya dia terlihat tua. Departemen make-up harus menanggung kesalahan ini.

Nikita Dutta sebagai Priya terlihat sangat cantik. Sayangnya dia tak memiliki banyak adegan. Lagi-lagi departemen make-up layak disalahkan karena Nikita selalu terlihat muda disaat Abi semakin tua.

Aktor senior seperti Saurabh Shukla, Mahesh Manjrekar, Supriya Pathak, Ram Kapoor, Sorabh Chauhan, Samir Soni dan lainnya hadir untuk melengkapi narasi. Semuanya berperan bagus, meski porsinya sedikit. 

Sutradara Kookie Gulati tampaknya berusaha keras untuk tampil beda dengan Scam 1992.  Metode penyutradaraannya cukup lumayan. Andai dia bisa membuang  beberapa adegan mubazir dan menggantinya dengan beberapa adegan detail yang penting, mungkin hasilnya akan berbeda.  Setidaknya The Big Bull masih memiliki skenario yang mencekam dengan dialog-dialog keren dan terdengar gagah. (uziek)