REVIEW FILM SULTAN (2016)

 

Apa yang penonton harapkan ketika menonton film-film yang dibintangi Salman Khan?

Yup, paket komplit film Bollywood selalu bisa disuguhkan oleh seorang Salman Khan, khususnya di beberapa film yang dibintanginya 5 tahun ke belakang. Paduan drama, komedi, aksi, lagu dan tarian kaku yang sangat memanjakan mata. Semua pecinta Bollywood tahu, Salman Khan ya begitu itu. Dia sosok yang mampu menggabungkan kekakuan gerak tubuh dan ekpresi wajahnya menjadi sangat menarik. Dan orang banyak akan berpikir, "akupun bisa dengan mudah menirukan gaya dan gerakannya". Padahal susah loh.

Sultan adalah Salman Khan

Saya yakin, tidak ada orang lain yang bisa memerankan Sultan dengan lebih baik, selain Salman. Sultan adalah paket komplit yang mengekplor seluruh kemampuan dan keunikan Salman Khan. Lihat bagaimana kakunya dia saat menari dalam Baby Ko Bass Pasand Hai dan 440 Volt. Meski kaku, jutaan penonton pasti akan berpendapat ; "bagus, khas, dan lucu". Atau perhatikan Joke-joke ringan yang disampaikan dengan wajah serius ala Salman, padahal dialog itu lucu dan juga cerdas dalam waktu bersamaan. "Hatiku lebih panas daripada pemanasan global" ucap Sultan saat ditanya bagaimana perasaannya saat akan naik ring.

Iya.. dia melakukannya lagi, dan lagi di film Sultan.

Bagaimana dia dengan gaya khasnya mampu menyampaikan kritik sosial tentang isu Global Warming, perseteruan para fans Salman dengan SRK, kepeduliannya terhadap sesama, intervensi media terhadap masalah yang dihadapi selebritis, atau tentang gaya sok kebarat-baratan yang melanda generasi kekinian. Semua tersampaikan tanpa kesan menggurui, lugas dan lucu dalam waktu bersamaan. Saya suka itu semua. Sangat menghibur.

Kisah from zero to hero sangat banyak sekali diangkat dalam perfilman Bollywood. Demikian juga dalam Sultan. Bagaimana Sultan yang orang biasa, harus melalui proses perjuangan berat menjadi orang yang luar biasa. Semua itu dia lakukan demi cintanya kepada Aarfa. Klise sekali, kan? Hanya Salman Khan yang bisa membuat film se-absurd Sultan menjadi sebuah film yang sangat menarik.

Adegan actionnya? Ah, tetap saja ala Salman. Resep usang yang selalu dipakai ulang. Dan kini diaplikasikan dalam dunia olahraga Gulat.

Wuzz.. wuzz... Slow motion.. lalu .. wuzzz (lagi).... Bug !!!..
Sultan menang!

Ini resep lama, tapi sekali lagi saya pertegas.. yang main film Sultan ini adalah Salman Khan. Penonton tak peduli sudah seberapa lama resep action slow motion ini selalu dipakai. Yang mereka tau adalah menonton Salman Khan.

Bukan berarti Anushka Sharma sebagai heroin gak bagus, loh. Justru Anushka hadir semakin menambah nilai plus dari Sultan. Dia berhasil membangun chemistry yang kuat dengan Salman, hingga kita melihatnya sebagai Aarfa, bukan Anushka. Dia begitu nampak sebagai sosok nyata seorang pegulat wanita.

Acungan jempol saya juga saya berikan pada penyusun dialog, Ali Abbas Zafar (merangkap Penulis Naskah dan Sutradara). Selipan humor dalam dialog-dialog yg terjadi sungguh sangat halus. Serupa menonton stand up comedy dalam versi film. Lihat bagaimana film ini mampu mengolok-olok dirinya sendiri. Di suatu adegan, Aarfa disebut sebagai Mary Kom dalam versi Gulat. Sumpah saya ngakak pas dialog ini.

Atau saat Sultan melamar jadi murid gulat. Pada adegan ini, Salman Khan merasa sedih sekali karena Shah Rukh Khan diolok-olok oleh ayahnya Aarfa. 

"Tolong jangan hina dia dengan membandingkan aku dengannya. Aku sangat menyukai Shah Rukh Khan. Dia adalah pria yang mampu menggaet wanita hanya dengan kedipan matanya. Sementara aku?"

😄😄😄😄😄😄
Silahkan pembaca artikan sendiri maksudnya..
😄😄😄😄😄😄

Sekali lagi, menonton Sultan adalah sebuah paket lengkap Entertainmen.

Directed by	Ali Abbas Zafar
Produced by	Aditya Chopra
Written by	Ali Abbas Zafar
Screenplay by	Aditya Chopra
Starring	Salman Khan Anushka Sharma Randeep Hooda Amit Sadh
Music by	Julius Packiam Vishal-Shekhar