Review Film: Sarpatta Parambarai, Kisah Kuli Jadi Petinju Tayang Di Amazon Prime Video

Review Film: Sarpatta Parambarai, Kisah Kuli Jadi Petinju Tayang Di Amazon Prime Video

FilmIndia.my.id --Sarpatta Parambarai (Klub Tinju Sarpatta), adalah film India berbahasa Tamil yang disutradarai oleh Pa. Ranjith, yang juga bertindak sebagai co-producer film dengan bendera 'Neelam Productions'. Film ini dibintangi oleh Arya , Shabeer Kallarakkal , Dushara Vijayan, Pasupathy , Anupama Kumar dan Sanchana Natarajan.

Sarpatta Parambarai rilis pada tanggal 22 Juli 2021, tepat satu minggu setelah rilis film Toofan yang bertemakan olahraga tinju pada tanggal 16 Juli 2021, di Amazon Prime Video juga. Meskipun mengusung tema olahraga tinju seperti Toofan, Sarpatta Parambarai menggunakan pendekatan cerita yang berbeda dengan pendahulunya itu.


Apa saja perbedaannya?

Inilah sinopsis dan ulasan film Sarpatta Parambarai, tayang di Amazon Prime Video

Sinopsis Film: Sarpatta Parambarai

Bercerita tentang seorang pemuda yang tumbuh di Kota Madras pada 1970-an bernama Kabilan (Arya). Demi menghidupi istri dan ibunya, Kabilan bekerja sebagai kuli angkut di pelabuhan. Namun, Kabilan sangat tergila-gila pada olahraga tinju. Dan hari itu ada pertandingan tinju antara klub tinju Sarpatta dan klub tinju Idiyappan yang bertikai sejak puluhan tahun yang lalu.

Kabilan mengidolakan legenda lokal bernama Rangan (Pasupathy), dia seorang pelatih tinju dari Klan Sarpatta yang sangat disegani. Oleh karenanya, Kabilan mendukung tim Sarpatta, meskipun selama beberapa tahun terakhir, Tim Sarpatta tak pernah menang melawan tim Idiyappan. Dan pada hari itu, tim Sarpatta kembali dipecundangi oleh Idiyappan.

Kemenangan tim Idiyappan membuat para pengikutnya mem-bully habis-habisan atas kekalahan tim Sarpatta. Pihak promotor tinju mengancam tim Sarpatta akan dikeluarkan dari turnamen mendatang jika pada pertandingan berikutnya kalah lagi. Dengan lantang, Rangan sang pelatih Sarpatta mengumumkan bahwa dia akan membawa petinju baru yang akan mengalahkan tim Idiyappan pada pertandingan berikutnya.

Masalahnya, Rangan tak memiliki petinju itu. Raman, petinju yang paling senior di tim Sarpatta, ingin ikut bertanding pada pertandingan berikutnya. Namun, Rangan dan para pendukung tim tak setuju jika Raman yang dipilih untuk pertandingan itu. Hal ini membuat Raman marah, dan menantang orang-orang disekitarnya untuk bertinju dengannya. Jika ada yang bisa mengalahkannya, maka pemenangnya itu yang akan ikut pertandingan berikutnya.

Kabilan yang mendengar tantangan Raman, langsung maju untuk membuktikan bahwa Raman memang tak mampu dan bisa dikalahkan oleh orang biasa.

Benar saja, Kabilan yang tak punya pengalaman bertinju, bisa mengalahkan Raman. Sejak itu, Rangan dan para pendukung tim Sarpatta memilih Kabilan untuk bertanding melawan tim Idiyappan.

Tentu saja Kabilan senang. Akan tetapi keputusannya ini tak disetujui oleh ibu dan istrinya. Bahkan ibunya mengancam akan bunuh diri jika Kabilan ikut pertandingan tinju.

Dalam 174 menit durasinya, kita akan menyaksikan perjuangan Kabilan untuk menjadi petinju nomor satu di kawasan Madras.

Review Film: Sarpatta Parambarai 

Diperankan oleh Arya, Kabilan adalah petinju paling kecil yang bisa saya ingat. Tak hanya fisiknya, kehidupannya sebagai orang miskin dan dari kasta paling rendah, membuat Kabilan terasa paling apes diantara semua tokoh petinju dalam film-film manapun. 

Kabilan adalah seorang petarung yang alami, pemalu, dan ragu-ragu di luar ring. Dia juga seorang pria yang tidak hanya dipukul secara fisik oleh ibunya, juga dimarahi dengan keras oleh istrinya, tetapi — di tengah film — dia dilucuti pakaiannya secara brutal, dibiarkan telanjang, dan menangis di atas ring. Sendiri.

Saya tak pernah menonton film dari Arya. Tapi disini saya suka penampilan Arya. Arya brilian sebagai Kabilan dan ini jelas merupakan salah satu pertunjukan kelas atas. Arya benar-benar menyenangkan untuk ditonton ketika dia berada di dalam ring tinju. Kebugaran fisiknya menambah keaslian film tersebut.

Pasupathy, sebagai sosok pelatih sangat mengesankan. Dia adalah salah satu suguhan menarik saat melihatnya tampil di layar. John Kokken sebagai Vembuli, juga menarik. Tak banyak dialognya, tapi gerak tubuh dan ekpresi wajahnya memiliki ruang lingkup besar untuk beremosi. 

Dan salah satu peran favorit saya dalam film ini adalah Shabeer Kallarakkal sebagai DANCING ROSE - karakter yang luar biasa. Karakternya mengingatkan kita pada atlet tinju Prince Naseem. Tak hanya unik dengan gerakannya, ekspresinya juga berhasil memancing kekesalan penonton. Tonton sendiri bagaimana Dancing Rose beraksi. Benar-benar keren.

Tak hanya tokoh utama yang unik, pelatih yang ikonik, juga lawan yang unik. Para wanita di kehidupan Kabilan pun tak kalah menariknya. terutama Dushara Vijayan, yang memerankan istri Kabilan, yaitu Mariyamma.

Mariyamma tak hanya mampu mengomel dan memarahi suaminya karena tidak menghabiskan waktu bersamanya, dia juga bisa menjadi orang yang paling perhatian pada Kabilan. Ketika dia khawatir tentang kebanggaan dan kehormatan suaminya menjelang pertarungan klimaks, dia menyadarkan pikiran Kabilan;

Ini hanya olahraga. Jika Kau kalah, ya sudah, akui saja kalah.” kata Mariyamma.

Dinamika suami-istri yang berkembang ini benar-benar istimewa, memuncak dalam momen romantis yang memukau. Mariyamma menuntut keintiman, tetapi dia juga tahu bahwa "wanita dapat melemahkan kaki." Dia sadar untuk tak meminta 'lebih' sebelum pertandingan. 

Dia hanya meminta suaminya untuk menyiapkan makan malam dan disuapi.

Makanlah," kata Kabilan. Saat Mariyamma makan terlalu lahap dari tangannya, Kabilan bilang, "Telan juga jariku."

Buat yang mengerti, ini adalah dialog seksi dan romantis banget.

Pa Ranjith, seorang pembuat film yang sangat lurus dan tahu cara menyampaikan cerita kepada penonton. Ranjith bisa menjaga Sarpatta Parambarai tetap terasa ringan meski dengan tema berat. Dia kembali menghidupkan dunia tinju dengan menciptakan karakter pendukung dengan kepribadian yang luar biasa dan menarik. Didukung musik latar yang digarap Santhosh Narayanan, menambah kekuatan Sarpatta Parambarai. Alunan musiknya selama pertandingan tinju bisa meningkatkan energi penonton ke tingkat yang berbeda.

Penutup

Sarpatta Parambarai sangat layak untuk ditonton, dan Anda pasti tidak akan merasa telah menyia-nyiakan waktu untuk menontonnya. Saksikan sendiri dedikasi Arya yang menakjubkan dan eksekusi efektif dari Pa Ranjith.

Sarpatta Parambarai tayang di Amazon Prime Video mulai tanggal 22 Juli 2021.

Apa pendapatmu tentang Review Film: Sarpatta Parambarai, Kisah Kuli Jadi Petinju Tayang Di Amazon Prime Video? Yuk, beritahu kami di kolom komentar.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca semua. Dapatkan artikel review dan sinopsis film India, atau gosip selebriti terbaru, dan semua hal tentang film India ada disini. Kalian juga bisa menonton film India Terbaru Subtitle Bahasa Indonesia disini.



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url