Ulasan Film Saakini Daakini

Ulasan Film Saakini Daakini

Saya menonton film ini tanpa ekspektasi apa-apa. Artisnya gak ada yang kenal. Hanya tertarik karena genre film Saakini Daakini adalah komedi. Tujuannya cuma satu; ingin hiburan.  

Paruh pertama film adalah hal paling menyenangkan. Cerita persaingan antara Damini dan Shalini selama pelatihan di kamp akademi kepolisian. Setidaknya bisa memberi penonton gambaran sekilas tentang kehidupan di kamp akademi polisi dan kehidupan karakter utama kita. 

Damini mengenakan identitas nomor 1908 dan Shalini dengan nomor 1919. Mereka satu kamar. Tapi, keduanya bermusuhan. 

Shalini yang hobi makan dan tidak disiplin, harus tinggal bersama Shalini yang higenis, tertib, dan rapi.

Beberapa kali mereka saling menyerang dan membalas disela-sela pelatihan. Hingga akhirnya mereka berdua berantem di depan seluruh peserta pelatihan. Akibatnya, Shalini dan Damini dihukum.

Sebuah insiden berhasil mengubah permusuhan mereka menjadi sebuah persahabatan. Regina, dengan sikapnya yang halus, dan Nivetha dengan keterusterangannya yang berani, berhasil digambarkan oleh keduanya.

Humor yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari saat sesi pelatihan cukup menghibur. Aktor Prudhvi Raj, Sudharshan, Raghu Babu, Chammak Chandra dan lainnya cukup membantu dalam menciptakan kelucuan di babak pertama. 

Namun, setelah interval, kelucuan-kelucuan itu berubah menjadi tegang. Siswa akademi polisi ini harus berurusan dengan misteri penculikan seorang gadis. Berbekal sedikit pengetahuannya di akademi, Shalini dan Damini berusaha untuk mengungkap misteri itu. Meski karir dan nyawa sebagai taruhannya. 

Regina dan Nivetha luar biasa dalam peran yang menuntut fisik. Meski kadang humor yang diselipkan terasa garing, urutan aksi di babak kedua cukup mengesankan. Adegan perkelahian menjelang akhir ditata dengan baik,  penuh gaya dan keren secara visual. Setidaknya untuk ukuran aktor wanita dari India.