Madhuri Dixit Dan Peran Eksperimen Untuk Bertahan Di Bollywood

Madhuri Dixit Dan Peran Eksperimen Untuk Bertahan Di Bollywood

Menjadi populer di industri film India atau Bollywood sejak awal karir hingga mencapai usia yang tidak lagi muda, adalah impian banyak artis. Ini berat, tidak banyak artis yang bisa melakukannya. Mereka dituntut untuk bisa terus menghibur penonton meski usia terus bertambah.

Untuk dapat bertahan di dunia hiburan yang setiap hari bermunculan wajah-wajah baru, salah satu cara yang dilakukan artis senior adalah membuat perbedaan dengan memilih skrip dan konten yang lebih baik. Mereka harus mampu mengeksplorasi kemampuan dirinya untuk beradaptasi dengan perkembangan jaman. Madhuri Dixit adalah salah satu aktris yang terus mencoba bereksperimen dengan peran yang dilakukannya.

Eksplorasi Peran Madhuri Dixit Sebagai Lesbian

Bagi seseorang seperti Madhuri, yang selalu identik dengan karakter wanita yang khas melekat pada dirinya, mungkin akan terasa sulit untuk beradaptasi dengan tuntutan peran yang semakin beragam. Apalagi di usia yang tak lagi muda, dengan melakukan peran 'biasa' saja mungkin para penggemarnya tetap akan menyukainya.

Dalam beberapa tahun ke belakang, kita bisa melihat seorang Madhuri Dixit tetap produktif dengan film-filmnya. Sementara artis lain yang seangkatannya, bahkan sudah tidak pernah terlihat lagi di layar lebar. Madhuri Dixit tidak segan melakukan peran eksperimen untuk bertahan di Bollywood. Dan  itu berhasil.

Madhuri Dixit, yang dikenal sebagai "gadis cantik", yang dicirikan memiliki "kesempurnaan" sebagai wanita, tiba-tiba kita menyaksikan dia sebagai Pallavi di Maja Ma. Ini sesuatu yang sangat berani. Menyebutnya berani bukanlah pernyataan yang berlebihan. Banyak artis seangkatannya yang tetap di "zona nyaman" dan ingin dikenang sebagaimana yang dia lakukan di masa lalu. 

Madhuri Dixit Dalam Maja Ma

Madhuri Dixit tidak. Dia berani memainkan karakter yang menantang. Orang-orang seangkatannya banyak yang bertanya-tanya mengapa seseorang seperti Madhuri berani mempertaruhkan popularitasnya dengan peran seperti itu ?

Ikon 90-an seperti madhuri dixit memainkan karakter aneh di #majama dengan latar belakang keluarga biasa di India. Membuka mata kita untuk berpikir ulang tentang budaya yang sedang terjadi.
— rooh (@burnhambae) 15 Oktober 2022

Sebenarnya, ini bukan pertama kali Madhuri Dixit melakukannnya. Di Dedh Ishqiya, kita bisa melihat kisah cinta antara Madhuri Dixit dan Huma Qureshi yang tersirat. Ini adalah sesuatu yang berbeda dari Madhuri. Tidak seperti peran yang biasanya kita lihat pada aktor lain.

Sedangkan di Maja Ma, tokoh yang diperankannya adalah seorang emak-emak "biasa", ibu rumah tangga kebanyakan, yang terlihat ideal. Kemudian penonton dikejutkan dengan sebuah pengungkapan yang mengejutkan. Emak-emak itu seorang lesbian, yang berlindung dibalik perannya sebagai istri yang baik, yang selama ini berhasil ditutupinya dengan rapat.

Ekplorasi Peran Madhuri Dixit Sebagai Ibu Yang Lemah

Menonton Madhuri Dixit memainkan karakter aneh tidak hanya membuka wawasan kita bahwa apa yang terjadi di film itu bisa juga terjadi di dunia nyata. Madhuri berhasil untuk menggugah jutaan keluarga di dunia untuk memulai percakapan secara terbuka di rumah. Tepat seperti apa yang dilakukan oleh Maja Ma.

Madhuri Dixit harus mendapatkan kredit di tempat yang seharusnya. Seorang aktris dari tahun 80-an, melakukan peran LGBTQ dengan anggun, dan membuat cinta lesbian itu sangat sinematik. Angkat topi untuk peran yang dilakukannya.
— (@lizadrunkeano) 14 Oktober 2022

Salut untuk Madhuri Dixit. Di usia yang tak lagi muda, dia masih bisa mengeksplorasi peran yang diberikan kepadanya. Termasuk keberaniannya dalam mengambil risiko dengan peran seperti itu. 

Sebelumnya kita telah menyaksikan karakternya yang lain; Anamika, dalam The Fame Game. Di film series itu, Madhuri adalah seorang wanita, yang juga seorang ibu. Bukan hanya itu,. Anamika cacat, kuat, dan pusat cerita ini. Biasanya, di film India, karakter sentral biasanya seorang pria. 

Madhuri Dixit Dalam The Fame Game

Dalam The Fame Game, sebagai seorang ibu, Madhuri tidak ditampilkan sebagai seseorang yang "lemah" atau tidak berdaya. Karakter tersebut tidak mengagungkan keibuan. Tetapi sebaliknya, dia berhasil menunjukkan apa yang seharusnya ditampilkan sebagai karakter ibu di layar. 

Misalnya, ketika dia benar-benar melawan karakter Sanjay Kapoor (suami) untuk melindungi putranya yang gay. Ibu tetaplah ibu, yang harus melindungi putranya dan membantunya untuk mengatasi masalah.

Menonton karakter seperti yang telah diperankan Madhuri itu akan membekas bagi banyak wanita, khususnya wanita yang memiliki kehidupan satu dimensi. 

Eksplorasi Peran Madhuri Dixit Sebagai Ketua Gang

Madhuri Dixit Dalam Gulaab Gang

Kita juga bisa melihat Madhuri Dixit 'berantem' di layar. Dalam film Gulaab Gang, Madhuri berhasil membuktikan bahwa wanita sebenarnya bisa melakukan perlawanan sengit saat dibutuhkan. 

Di sini, karakter Rajjo menunjukkan bahwa wanita bukanlah gadis lugu yang lemah. Wanita memiliki kendali atas hidupnya sendiri. Bukan wanita yang menunggu pria datang dan menyelamatkannya.

Perubahan Untuk Bollywood

Madhuri Dixit mencoba melakukan hal-hal yang berbeda, dan bereksperimen dengan mengubah citranya selama ini. Tepat pada titik di mana sebagian besar aktris seusianya berada di kursi belakang – berperan sebagai ibu-ibu kebanyakan. 

Dia berhasil melakukan perubahan. Dan seperti Madhuri, perubahan itu dibutuhkan dan pantas dilakukan oleh industri Bollywood.

Apa pendapatmu tentang Madhuri Dixit Dan Peran Eksperimen Untuk Bertahan Di Bollywood? Yuk, beritahu kami di kolom komentar.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca semua. Dapatkan artikel review dan sinopsis film India, atau gosip selebriti terbaru, dan semua hal tentang film India ada disini. Kalian juga bisa menonton film India Terbaru Subtitle Bahasa Indonesia disini.



Next Post Previous Post
2 Comments
  • Ucietya Dyadra
    Ucietya Dyadra 21 Oktober 2022 pukul 22.04

    Artkel yang sangat keren

    • Uziek
      Uziek 21 Oktober 2022 pukul 22.10

      Makasih Cik..

Add Comment
comment url